Ketika Matahari Mulai Meredup, inilah yang akan terjadi.!





Prediksi penampakan matahari saat masa hidupnya berakhir via livescience.com
   Semua bintang, termasuk matahari kita, pada akhirnya akan berakhir dengan kematian, wallohu a`lam. 

Mengapa semua bintang bisa meredup dan mati?

Dilansir dari Live Science, pada dasarnya suatu bintang memiliki suplai hidrogen. Saat kadar hidrogen suatu bintang habis, maka tahap akhir kehidupan bintang tersebut akan dimulai secara dramatis: Bintang akan berekspansi menjadi massa raksasa yang berwarna merah, sampai akhirnya meledakkan diri hingga menjadi beberapa kepingan. Yang tersisa hanyalah kondensasi objek putih yang kerdil. 

bagaimana dengan matahari?

Menurut studi yang dimuat dalam jurnal Nature Astronomy, rentang hidup suatu bintang biasanya tergantung pada ukuran bintang . Matahari memiliki diameter 1,4 juta kilometer, atau kira-kira 109 kali lipat lebih besar dari Bumi. Kelompok bintang seperti ini memiliki rentang 10 miliar tahun. 

Jika suplai hidrogen matahari mulai minim, maka matahari mulai memakan elemen-elemennya yang lebih berat. Di tahap yang penuh dengan gejolak dan turbulensi ini, tubuh matahari akan mulai merekspansi hingga 100 kali lebih besar dibandingkan ukurannya saat ini, hingga menjadi bola merah raksasa. 

Saat matahari menjadi bola merah raksasa, matahari akan mengeluarkan awan gas dan debu ke ruang angkasa. 

Lalu, matahari akan menyusut hingga menjadi bintang berwarna putih terang yang sangat padat, dengan ukuran yang hampir menyerupai Bumi. 90% bintang yang masa hidupnya akan berakhir biasanya mengeluarkan lingkaran debu berwarna pucat di sekitarnya, yang akan tetap terlihat selama ribuan tahun lamanya. 

Para Peneliti telah menciptakan model komputer baru yang dapat memprediksi siklus kehidupan bintang. Menurut kalkulasi baru mereka, setelah bintang berekspansi menjadi bola merah raksasa dan mengeluarkan kepulan gas serta debu hingga menjadi nebula, maka bintang akan memanas dengan sangat cepat. proses pemanasan yang diakselerasi ini juga dapat membuat bintang dengan massa yang lebih rendah, seperti matahari, untuk menciptakan nebula yang dapat dilihat. 

Bintang dengan massa yang 1,1 kali lipat lebih sedikit dibanding massa matahari, saat masa hidupnya berakhir, akan memproduksi kumpulan nebula yang berwarna redup. Namun bintang yang memiliki massa 3 kali lipat lebih besar dari massa matahari akan memproduksi nebula yang lebih terang.


Sekian untuk artikel ini, pastikan anda membagikan artikel ini agar dapat menambah wawasan bagi orang lain.
Teimakasih!!

0 komentar Blogger 0 Facebook

Posting Komentar

 
Jagad Ingsun © 2015. All Rights Reserved.
Powered by Blogger
Top